Kuin adalah sebuah nama kampung yang terletak di Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dahulu kampung Kuin bernama Cohin/Kween/Kuwin Banjar Lama.

BANJARMASIN, koranbanjarmasin.com – Kampung kuin adalah wilayah sepanjang daerah aliran sungai Kuin di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Mengutip wikipedi.org, pada tahun 1.500, Kuin merupakan sebuah kampung yang dipimpin seorang kepala kampung bergelar Patih Kuin di masa Sultan Tamjidullah I (1734-1759) yang berkedududkan di Martapura.

Kuin merupakan sebuah kademangan yang dipimpin Kiai Demang Astungkara.

Kuin/Cohin atau Banjar Lama atau Banjar Tua merupakan salah satu daerah Kesultanan Banjar yang terletak di Daerah Aliran Sungai Kuin.

Ada dua pendapat tentang asal nama kampung ini, yakni Kuin atau Kuwen. Pendapat pertama mengatakan bahwa Kuin berasal kata kuyin dalam bahasa Ngaju (nij) yaitu, nama sejenis buah (A. Gazali Usman, 1994:78).

Pendapat kedua mengatakan bahwa, Kuin berasal dari kata “river Queen” sebutan yang dipakai oleh bangsa Belanda atau Inggris yang mulai datang ke daerah ini tahun 1607.

Tahun 1787 sebagian daerah Kalimantan Selatan dan Tengah di antaranya Pulau Tatas (termasuk Kuin Selatan) diserahkan kepada VOC. Selepas itu pada permulaan abad ke-19, daerah Pulau Tatas/Kuin beserta daerah kawasan sekitarnya dijadikan Afdeeling Kween.

Pada awal kemerdekaan daerah Kuin merupakan satu wilayah desa. Kemudian tahun 1964, desa Kuin dimekarkan menjadi 5 desa yang masing-masing dipimpin seorang pambakal (Kepala Desa) yaitu Kuin Utara, Kuin Selatan, Kuin Cerucuk, Pangeran, dan Antasan Kecil. Tanggal 1 Oktober 1980, desa tersebut telah diubah statusnya menjadi kelurahan hingga sekarang.(wikipedia.org)